Hilirisasi dan Sociopreuner Kopi Wonogiri



SEPUTARWONOGIRI.COM Sesuai dengan istilahnya, sociopreneur adalah gabungan dari kata social dan enterpreneur yang berarti menyatukan konsep bisnis dengan isu sosial di masyarakat. 
Sociopreneur adalah seseorang yang menjalankan bisnis dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mereka yang bergerak di sektor ini harus berani mengambil risiko dan berusaha lebih keras untuk memberikan dampak positif melalui berbagai inisiatif yang dilakukan.

Hilirisasi pada perinsipnya adapun tujuan dari hilirisasi, yaitu untuk meningkatkan nilai jual komoditas, memperkuat struktur industri, menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan, serta meningkatkan peluang usaha.
Hilirisasi adalah meningkatkan nilai tambah komoditas dari pengolahan bahan mentah hingga pengemasan dan pemasaran.
Hilirisasi menjadi sesuatu yang wajib dilakukan untuk meminimalisir dampak dari penurunan harga komoditas.

Bincang dengan salah satu Pemilik Kedai Kopi di Wonogiri yang biasa di panggil ian, kenapa akhirnya memilih usaha kopi. "Kopi sudah menjadi kebutuhan bagi penikmatnya , karena para penikmat kopi butuh asupan kopi setiap hari " jadi kopi akan pasti menemukan penikmatnya walau saat awal membuka kedai tak sedikit omongan-omongan yang kurang support dan selalu angka menjadi ukurannya padahal ada yang tak terhingga.
Apalagi buka kedainya di pagi hari sementara banyak kedai yang buka di malam hari. Semua itu menurut Ian tak ada yang salah yang jelas kedai kopi selain tempat ngopi bisa menjadi media tempat bertemunya para penikmat dan tambah sedulur.
Berkaitan dengan Hilirisasi dan Sociopreuner, dalam perjalanan usaha kopinya, Ian sudah menerapkan secara lokal yang selama ini dalam dunia kopi  memilih usaha kopi di hilir dan seorang Sociopreuner.

Hilirisasi & Sociopreuner
Tak bisa di tampik selain aktivitas hilirasi berupa jualan produk kopi dalam kemasan, baik di jual dalam bentuk biji sangrai, bubuk dan kopi botolan, bertumbuhnya dan Peran pelaku usaha kedai kopi di hilir memberikan kontribusi meningkatkan permintaan kopi lewat varian menu di kedai kopi yang meggunakan kopi lokal wonogiri.

Ian mengatakan menjadi sociopreuner tidak lah mudah. Sociopreuner yang berbeda dengan enterpreuner. Hal ini wujudkan dari berbagi peran antara pelaku kopi di hulu dan pilihan kami di hilir menjadi salah satu frontliners kopi. yang sudah di jalankan ke semua sahabat dalam bentuk support :
1. Pengolalaan usaha kedai
2. latihan Seduh Kopi gratis
3. distribusi, penjualan dan promo 
4. Branding Kopi Wonogiri
5. Media dan Wisata Kopi 

Dalam pengelolaan Kedai perlu adanya skala prioritas dan pilihan-pilihan dari awal buka usaha hingga berjalannya usaha. 
Dalam usaha memang kita mencari keuntungan tapi keuntungan bukan angka semata. 
Tempat , Produk /menu dan layanan  sekaligus strategi dan pastinya tekun dalam menjalankan usaha menjadi prioritas untuk keberlangsungan usaha.

Pelatihan seduh kopi lebih pada pengenalan dari jenis kopi , cara seduh , alat seduh , air, dan lain-lain , ketika sudah menjalankan usaha wajib selalu latihan (ngulik ) sendiri dan hingga ritme terbentuk di meja seduh, hal ini sangat erat dengan waktu pelayanan dan seduh kopi untuk pelanggan.  

Distribusi penjualan kopi lokal Wonogiri menjadi bagian pelaku di hilir dan seorang sociopreuner , baik ke kedai-kedai kopi , individu lewat media sosial dan jaringan kopi disini peran semua pihak terlibat dari pembelian kopi ke petani, roaster kopi, kemas kopi,  kedai kopi dan mitra penjualan hingga ke beragam event.

Branding Kopi Wonogiri , dalam hal ini tidak hanya pada kemasan kopi juga di toples beberapa kedai-kedai kopi tertulis nama dan jenis kopi wonogiri. Sekaligus edukasi dari manfaat kopi hingga kerjasama penjualan di jaringan kedai dan media.

Peran media pun memberikan kontribusi untuk menaikan branding dan penjualan kopi Wonogiri baik di media sosial dan media manestream , untuk di hilir pelaku usaha kedai kopipun selalu mempromosikan kopi wonogiri. 

Dan menjadi nilai tambah lagi beberapa kegiatan yang diadakan seperti touring ke kebun kopi menjadi destinasi edukasi wisata dan pengenalan kopi wonogiri yang tentunya dari peran point-point 1 sampai 6 diatas adalah bagian kontribusi untuk kebermanfaatan semua. 

Hal ini sering lakukan ian saat ngopi bareng sharing dan ngobrol bahkan di sela-sela menyeduh kopi. Beliau mengatakan juga pentingnya pendidikan non formal selain sekolah dan ngampus untuk membentuk kemandirian sekaligus dalam pembelajaran langsung melakukan " learning by Doing". 

Alhamdulilah dalam kurun waktu 4 tahun para sahabat dan penikmat kopi sudah memulai buka usaha dan kedai kopi dan bisa kita lihat di beberapa kecamatan Kabupaten Wonogiri. 

Bahkan di luar kota di kabupaten lain wonogiri hingga harapannya bisa menciptakan demand penyerapan kopi wonogiri dan bermanfaat buat semua.
Petani, pegiat kopi di hulu, roaster kopi , kedai kopi. 

Walau pun beberapa mitra/ sahabat ada yang tutup usahanya bagaimanapun kita semua memiliki kebebasan untuk memilih
tentunya  membuka usaha tak lepas dari niat dan strategi juga. 

Sociopreneur adalah bisnis yang lebih menekankan pada unsur isu sosial daripada mencari profit. Tapi, bukan berarti mereka akan mengabaikan hal tersebut , tetap ada profit yg di dapat.

Indikator kesuksesan seorang sociopreneur adalah saat bisnis mereka mampu memberikan dampak yang sangat positif untuk masyarakat.

Saat ini sudah ada berbagai bidang sociopreneur yang sukses memberikan manfaat bagi masyarakat, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, industri kreatif, hingga kemanusiaan.

Harapannya semoga bertumbuh agen-agen perubahan yang mampu berperan dan berkontribusi nyata hingga semangat berdikari lebih besar dan bermanfaat untuk umat manusia.

Salam berdikari , tutup beliau ..

Tidak ada komentar

Terimakasih sudah berkunjung. Dan jangan lupa tinggalkan komentar.
Salam